6.12.2014

renjana



ada renjana dalam sua yang tak terencana, ataupun

ada renjana dalam jumpa yang disengaja

ada renjana dalam lirik diam diam dalam setiap kesempatan

ada renjana dalam rasa dalam dada saat cinta hadir menyapa

ada renjana dalam kata dalam setiap sapa yang terkata

ada renjana dalam laku untuk membelenggu hasrat yang menggebu

ada renjana dalam salam di setiap jarak yang menggenggam

ada renjana dalam setiap nada yang terdengar di telinga

ada renjana dalam pandang mata dimana mana

ada renjana dalam bisik angin malam yang meresik

ada renjana dalam asa yang menyala

ada renjana dalam doa yang tak mengemuka

ada renjana dimana-mana



ada renjana dalam kamus, renjana: rasa hati yg kuat (rindu, cinta kasih, berahi, dsb)


3.04.2014

burit #3

hari ketiga dan keempat, yang ku tahu aku mencintaimu, karena kamu yang mengajari aku untuk berani berbicara
sudah itu saja.

2.04.2014

2.01.2014

sekacip pinang

Sekacip pinang hanyalah kata lain dari pembukaan, preambul, prolog ataupun sekapur sirih.
Entah kenapa langsung jatuh hati ketika melihat deretan huruf ini.  Memangkan kita tak bisa menentukan jatuh cinta kepada siapa atau apa? bahkan kapan? pilihan untuk tinggal pada satu cinta itu yang bisa kita tentukan. jadi dua kata itulah yang menjadi judul postingan yang sudah lama rehat.  
ini adalah awal dari rangkaian yang akan di tulis, catatan di hari ke 78.

apa? itu?
berdoa saja semoga ada kesempatan untuk mengabadikan dalam tulisan, sampai jumpa di hari #1
back to top
back to bottom