9.30.2012

karena semua itu bisa dikenang, dimana saja

IN MEMORIAM
SOE HOK GIE & IDHAN LUBIS
Mahameru, Gn.Semeru, 16 Desember 1969- 16 Desember 2002
INDONESIAN GREEN RANGER

MAHAMERU

yang mencintai udara jernih
yang mencintai terbang burung-burung
yang mencintai keleluasaan dan kebebasan
yang mencintai bumi

mereka yang mendaki ke puncak gunung gunung
mereka tengadah dan berkata, kesanalah soe hok gie dan idhan lubis pergi
kembali ke pangkuan bintang bintang

sementara bunga bunga negeri ini tersebar sekali lagi
sementara saputangan menahan tangis
sementara desember menabur gerimis

24 Desember 1969
SANENTO YULIMAN

sebuah peringatan di ketinggian 3676 mdpl, bukankah semua yang baik akan terkenang, dimanapun itu?


nyanyian seorang bisu, sebuah pembuka

Pramoedya Ananta Toer
Memang ada saja yang sakit hati bila dikatakan: setiap orang adalah keturunan petani. Belum tentu yang sakit hati itu keturunan nomad, pemburu, atau penggembala domba, boleh jadi memang tidak lain adalah keturunan petani.

Masyarakat petani satu langkah lebih maju daripada masyarakat nomad. Bidal, pepatah-rumus kebijaksanaan masyarakat kuno- dituangkan dalam kata-kata yang berhubungan dengan pertanian. Itulah kebijaksanaan petani. Pantun pun pada mulanya, kata seorang Barat pengenal pantun, adalah bahasa daun.

9.27.2012

Tentang Daun

Kala henpon dan surat belum menyebar di muka bumi, orang-orang di generasi nenek-moyang dahulu tak kalah akal untuk bisa mencurahkan isi hati yang tersembunyi. Belum adanya tekhnologi yang memperpanjang indra kita, mereka pun menggunakan daun sebagai medium bertukar pesan. Lewat dedaunan malah mungkin lebih asyik.

Bermula dari Sebutir Telur

Konon Sang Hyang Wenang berputra satu yang bernama Sang Hyang Tunggal. Sang Hyang Tunggal kemudian beristri Dewi Rekatawati putri kepiting raksasa yang bernama Rekata.  Suatu ketika rekatawati mengeluarkan sebutir telur.  Telur tersebut kemudian jatuh ke bumi dan pecah menjadi tiga bagian.  Kulit telur kemudian menjelma menjadi Tejamantri atau Togog, putih telur menjelma kemudian menjelma menjadi Bambang Ismaya atau Semar dan kuning telurnya menjelma menjadi Manikmaya yang kemudian menjadi Batara Guru.

9.26.2012

Jogja Mendunia Dengan Telo


Telo atau yang biasa dikenal dengan ketela adalah satu jenis umbi-umbian yang banyak tumbuh di Indonesia.  Telo ditanam secara komersil di wilayah Indonesia (dulu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 dari Brasil. 
Telo makanan yang dianggap makanan yang ndeso kini coba di angkat derajatnya oleh Bonny Tello. 

Vanesta, Alternatif Pengganti Beras


Alternatif makanan sehat sedang menjadi tren di kalangan masyarakat.  Sekarang tidak hanya makan sekadar makan, tetapi kandungan gizi dan asupan nutrisi menjadi hal penting yang terus diperhatikan oleh masyarakat. 

Hadir di Yogyakarta sebuah alternatif makanan selain beras dari padi , vanesta, beras dari ketela.  Sebuah olahan yang berbahan dasar ketela yang berbentuk seperti beras.  Vanesta beras ketela, merupakan beras yang berasal dari ketela terbaik yang bisa menggantikan beras dari padi yang sudah banyak beredar. 

Ungu Kembali Sapa Cliquers Jogja

what’s up boshe? … what’s up bro….


Salam khas tersebut akan anda dapatkan ketika memasuki Boshe VVIP Club, tak perlu sungkan untuk berteriak karena teriakan anda akan tenggelam diantara dentuman 30.000 Watt Martin Audiosytem yang siap menghidupkan malam anda.

Parafrase Log File Mahameru, Kalimati-Mahameru

Jarum jam di tangan kananku memantulkan cahaya kehijauan membentuk sudut 120 derajat di sebelah kiri, pertanda malam sudah beranjak separuh di angka setengah sebelas malam, ketika suara-suara aktivitas manusia mulai terdengar di luar tenda di bawah pohon di camp kalimati.  Di punggung gunung semeru dengan ketinggian 2700 meter dari permukaan laut udara dingin adalah penguasa di malam hari.  Udara dingin menjadi salah satu rintangan terbesar untuk menaklukan mahameru malam itu.

Harus Bisa Berfikir Secara Luas

Pandangan mata Andi tak lepas dari segala gerak gerik lima orang gadis muda yang mengenakan baju merah menyala yang memperagakan berbagai gerakan atraktif malam itu.  Mereka adalah lakon dari salah satu pementasan BIKIN BIKIN XVIII teater sopo FISIP UNS, Ndaut. 

Pentas Produksi Teater Sopo Tampilkan Empat Repertoar

Teater Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS), Surakarta menggelar pentas produksi bertajuk BIKIN BIKIN XVIII Selasa (25/9) hingga Rabu, 26 September 2012 di aula Fisip Uns di lingkungan kampus Fisip Uns.

9.25.2012

hanya ketulusan



Di meja itu hanya ada sebuah blender dan seteko air, di temani lima buah mangga yang membuatku tertarik untuk mendekati kedeai jus sederhana di sebuah desa di punggung gunung lawu.  Keberadaannya sebenarnya cukup aneh

Pentingnya Proposal Penelitian

“Barang siapa gagal merencanakan, dia berarti merencakan kegagalan.”


Kata-kata itulah yang menjadi pembukaan dalam diskusi tentang perencanaan penelitian.  Acara yang dihelat Selasa, 25 September 2012 di ruang empat gedung 2 kampus FISIP UNS itu diisi oleh bapak Sri Hastjartjo sebagai salah satu dosen komunikasi yang juga mengampu mata kuliah kapita selekta.

9.20.2012

Penjual Punggung Beringharjo

Mentari belum nampak sepenuhnya, hanya berkas-berkas cahaya hangatnya sudah
menerpa tubuh perempuan-perempuan di emperan beringharjo ketika derum truk
pengangkut sayur itu mulai mengisi kesunyian pagi di pasar ini.  Suatu

Mereka Bebas untuk Menggunakan Sarung atau Mukena…





Di mulut gang Kampung Notoyudan, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Daerah Istimewa Yogyakarta ada sebuah rumah sederhana merangkap sebuah salon.  Di atas pintu ada sebuah plakat dengan tulisan yang cukup unik, Pondok Pesantren Khusus Waria Senin- Kamis.

Suasana rumah saat siang hari sepi, namun itu akan berubah ketika sore menjelang, di bulan Ramadan ini setiap sore akan nampak beberapa puluh orang waria mulai berdatangan.  Akan terdengar lantunan shalawat nabi menggema di ruangan 3x4 meter tempat mereka biasa mengaji.
back to top
back to bottom