selain paket wisata membatik, di laweyan juga masih terdapat masjid laweyan yang berumur ratusan tahun |
Lawe dikenal sebagai serat-serat kapas halus yang merupakan bahan baku
pembuatan kain mori. Dahulu penduduk Desa Lawe, sekarang dikenal sebagai Laweyan,
hanya memasarkan kainnya. Kata Laweyan menunjukkan tempat dimana banyak benang
lawe di sana. Adalah Ki Ageng Henislah yang mengajarkan untuk menggunakan
canting. Penyebaran agama dibarengi dengan pendekatan budaya yang mendorong Ki
Ageng Henis yang juga keturunan Raja Brawijaya V dari Majapahit mengajarkan
membatik kepada santri-santri dan penduduk lokal, hingga akhirnya Laweyan
terbentuk menjadi kampung yang memproduksi batik.
Sejarah mencatat Laweyan adalah salah satu kawasan elit
tempat tinggal saudagar saudagar batik di zamannya dahulu. H Samanhoedi, salah satu tokoh batik Laweyan
di masa keemasannya pada awal era 1900-an.
Samanhoedilah yang mendirikan Sarekat Dagang Islam guna mempersatukan
pedagang batik pribumi agar bisa bersaing dengan pedagang batik
non-pribumi. Laweyan juga memegang
peranan penting dalam kehidupan politik