10.30.2012

belum ada judul

sudah lama sejak aku mendapatkan peralatan baru ini.  tetapi belum satu karyapun yang tercipta.  hanya alasan jika seseorang tidak bisa nerkarya karean ketiadaan alat.  pram menulis bumi manusianya hanya dengan pena, pun dengan tiga lanjutan bukunya itu.  karena memang alat yang paling mutakhirpun tak berguna di hadapan batu, orang yang tak tahu bagaimana cara menggunakannya.

10.20.2012

waktu

dalam miliaran detik yang telah berlalu, aku ingin minta satu detik saja bersamamu, satu detik yang abadi.

10.10.2012

Jalan Depan Rumahku Ramai Lagi

Jalan depan rumahku tak berdebu lagi. Debunya tersapu puluhan langkah manusia yang melewatinya. Jalan depan rumahku ramai kembali, tiap hari ada saja yang melewatinya.  Hari itu kakek, keesokan hari anak perempuan dari si kakek, esoknya neneknya menyusul.  Cucunya yang baru berumur dua tahun pun menyusul kakeknya.  Hal itu berulang pada keluarga yang berbeda.  Kabarnya itu karena musim kering yang tak kunjung usai.  Persisnya entah apa yang menyebabkan itu semua terjadi.  yang kutahu jalan depan rumahku tak akan bermuara ke tempat lain, kuburan desa adalah satu satunya tempat jalan depan rumahku berujung.

S.E.D.E.R.H.A.N.A

membangun rumah yang sederhana,
dengan ukuran yang sederhana,
dengan hiasan dinding yang sederhana,
dengan perabot rumah yang sederhana,
dengan taman di halaman rumah yang sederhana,
tapi itu nyata,
bukan rumah mewah yang sekadar angan-angan,
yang menyisakan tumpukan pasir dan batu.

10.03.2012

sebuah cerita dari sebuah peristiwa #3

Kisah dari seorang guru yang bijaksana. ketika suatu saat seorang guru yang bijaksana melihat muridnya sedang murung, dia menghampiri dan menanyakan sebabnya. ternyata sang murid merasa hidupnya terlalu berat, banyak masalah dan cobaan.

sebuah karya singkat, The Death of Sukardal

The Death of Sukardal
 Juli 19, 1986 

Sukardal, 53, tukang becak mati gantung diri, karena becaknya tgl 2 juli 1986 disita petugas tibum. Seorang dari sekian ratus ribu yang kehilangan mata pencarian di indonesia. ia mati tapi tidak membisu. SUKARDAL menggantung diri pada umurnya yang ke-53. 

Tukang becak tua ini kehilangan becaknya, pada tanggal 2 Juli 1986 malam, di sebuah perempatan Kota Bandung. Para petugas Tibum, sesuai dengan peraturan dan perintah atasan, menyita becak itu.

another side of jogja, dokumenter...

Desa Nglanggeran, yang berada di kecamatan Patuk, Kab. Gunungkidul yang termasuk dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata juga memiliki beberapa keistimewaan seperti halnya D.I. Yogyakarta yang memiliki segudang sejarah berupa Kraton dan banyak peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan mataram lainnya seperti taman sari, Tugu Golong-gilik (sekarang lebih akrab dikenal dengan sebutan Tugu Jogja).  Namun beberapa keistimewaan yang dimiliki Desa Nglanggeran ini tidak sebesar dan seheboh yang dimiliki oleh Jogja berupa peninggalan kerajaan Mataram.

Buaya itu Berwarna Merah Biru

Kampung Surabanglus geger dengan tangkapan Sulam, pencari ikan miskin yang sehari-hari njala  di Sungai Ireng.  Sebuah sungai lumayan besar yang memisahkan kampung Surabanglus dengan kampung seberang.  Sulam, sore itu membawa pulang seekor buaya, bukan buaya biasa. Buaya itu memang hanya berukuran 2 meter, tetapi warna kulitnya yang membuat warga sekampung terheran-heran.  Buaya itu tak berkulit coklat layaknya buaya biasa, tidak pula hijau karena lumut, buaya itu berwarna merah dan biru.  Malam itu diadakan pertemuan seluruh warga kampung di kelurahan.

10.02.2012

Surat Terbuka Ny. Ratna Sari Dewi Soekarno Kepada Soeharto (Terjemahan Bebas Dari VRIJ Nederland)

Oleh: Ny Ratna SDS

Sumber : http://beritahukum.com/detail_opini.php?id_opini=26#.UGsGN9XT5ri

Tuan Presiden Suharto

Bersama ini saya ingin mengingatkan Tuan terhadap segala sesuatu yang nampaknya oleh Tuan akan dilupakan. Hal hal yang akan dikemukakan ini saya anggap sebagai kewajiban bagi saya untuk menjelaskannya secara benar karena saya justru mengikuti peristiwa - peristiwa di Indonesia itu dari dekat.

Barangkali sementara orang akan berpendapat akan lebih baik kalau saya diam seribu bahasa
back to top
back to bottom