6.09.2015

Mencicip Gurih Manis Ketan Ledre Laweyan, Panganan Khas Raja Surakarta


ditulis oleh: Imam Saputro

Kota Solo sudah “tercipta” sejak jaman Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, 17 Februari 1745. Ratusan tahun Solo tumbuh dan berkembang. Rentang sejarah yang panjang membuat Solo kaya akan tradisi, budaya maupun peninggalan-peninggalan masa lalu. Di Laweyan, di gang-gang sempit yang terbentuk dari tembok-tembok tinggi sejak zaman Kesultanan Pajang, menjadi saksi betapa dahulunya kawasan ini merupakan tempat tinggal para juragan batik dengan kekayaan yang harus dilindungi tembok-tembok setinggi empat meter. Di sebelah barat tugu batik, masih di antara gang-gang sempit itu, kerap kali tercium bau gurih ketan dan harum pisang bakar. 

ledre yang sudah matang berbentuk setengah lingkaran dengan
warna kecoklatan ketan dan harum pisang yang kuat.
Adalah penganan khas yang sejak dulu beriringan dengan serabi sebagai salah satu makanan priyayi zaman dahulu, ledre.
back to top
back to bottom